Senin, 22 Juni 2009

Aplikasi Pengolahan Citra


Image retrieval

Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengambilan kembali suatu image atau image retrieval

a. context-based adalah pengambilan data dengan merujuk pada kandungan semantik berkaitan dengan image, biasanya berhubungan dengan deskripsi image misalnya keyword dari image.

b. content-based adalah pengambilan data dengan merujuk pada fitur image seperti warna, tekstur, bentuk, atau kombinasi atau yang biasa desebut dengan Content Based Image Retrieval (CBIR).


"Content-based" berarti pencarian yang sebenarnya akan menganalisa isi gambar. The term 'content' in this context might refer to colors, shapes, textures, or any other information that can be derived from the image itself. Istilah 'konten' dalam konteks ini mungkin merujuk pada warna, bentuk, textures, atau informasi lain yang dapat berasal dari gambar itu sendiri. Without the ability to examine image content, searches must rely on metadata such as captions or keywords, which may be laborious or expensive to produce. Tanpa kemampuan untuk memeriksa konten gambar, pencarian harus bergantung pada metadata seperti keterangan atau kata kunci, yang mungkin sulit atau mahal untuk memproduksi.

Pada perkembangannya teknik context based menjadi tidak praktis dikarenakan adanya ukuran basis data yang besar dan penilaian subjektif dalam mengartikan image dengan text. Untuk menghindari teknik ini, maka digunakan pendekatan lain dalam image retrieval yaitu content based.CBIR adalah salah satu metodologi untuk pemanggilan kembali data image berdasarkan content sebuah image. Teknik CBIR yang banyak digunakan adalah teknik warna, teknik tekstur, dan teknik bentuk. Pada sistem CBIR, content visual dari image akan diekstraksi dan diuraikan menggunakan metode pengekstrakan ciri. Untuk mendapatkan kembali image, user menginputkan query image. Kemudian sistem akan mengekstrak image tersebut sehingga menghasilkan fitur ciri image. Fitur ciri image query dan image dalam database akan dicari similaritynya. Image yang memiliki nilai similarity yang paling tinggi akan muncul diurutan teratas. Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk umum sistem CBIR. Pada image tersebut terdapat dua jalur utama yaitu query dan database. Pada kedua lajur tersebut terdapat visual content description yang akan digunakan untuk proses similarity comparison, indexing dan retrieval.


Sejarah

Istilah CBIR tampaknya ada berasal pada tahun 1992, ketika digunakan oleh T. Kato untuk menjelaskan percobaan otomatis menjadi media foto dari database, berdasarkan warna dan bentuk hadir. Since then, the term has been used to describe the process of retrieving desired images from a large collection on the basis of syntactical image features. Sejak itu, istilah ini telah digunakan untuk menjelaskan proses pengambilan gambar yang besar dari koleksi berdasarkan berhubung dgn sintaksis gambar fitur. The techniques, tools and algorithms that are used originate from fields such as statistics, pattern recognition, signal processing, and computer vision. Teknik, alat-alat dan algoritma yang digunakan berasal dari bidang seperti statistik, pengenalan pola, pemrosesan sinyal, dan visi komputer.



[1] Institut Teknologi Telkom: Content Based Image Retrieval (CBIR)
[2] Wikipedia: Image Retreival
[3] Murinto dkk: Deteksi Warna Kulit Wajah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar